Pages

Blogger templates

Showing posts with label penegak. Show all posts
Showing posts with label penegak. Show all posts

Tuesday, November 26, 2013

Jelajah


    
Yak jelajah merupakan salah satu kegiatan kepramukaan yang biasa dilakukan oleh anggota pramuka lain , maupun organisasi lain yang berhubungan dengan alam . jelajah merupakan suatu kegiatan melakukan perjalanan yang cukup panjang dengan banyak pos dan arah serta petunjuk .
    Di perjalanan setiap peserta jelajah akan melewati POS dan di pos it sendiri terdapat klu atau suatu tugas yang harus dikerjakan namun tugas itu berkaitan dengan materi organisasi itu sendiri, misalnya di organisasi kepramukaan kita bias member tugas seputar pramuka umum seperti nama bapak pandu dunia itu siapa, sandi-sandi, atau yang lain.
   Nah jelajah memiliki beberapa tujuan dan kegunaan , ini ada beberapa kegunaan dan tujuan diadakannya jelajah antara lain :
1.      Tujuan Jelajah
a.       Melatih kemapuan fisik peserta Jelajah
b.      Kegiatan Ambalan
c.       Refreshing
Nah dari tiga Tujuan itu , kalian bias menjabarkan sendiri apa dan bagaimana muculnya sebab diadakan jelajah dan tujuannya, setelah kita berbicara tentang Tujuannya , pastilah kita memiliki alasan kenapa kita mau ikut melakukan kegiatan jelajah,  disamping alasan kita juga pasti akan memikirkan apa kegunaan dari kegiatan jelajah ini , nah ini ada beberapa kegunaan dari jelajah menurut pengamatan saya :
2.      Kegunaan jelajah
a.       Menumbuhkan rasa perduli terhadap lingkungan sekitar
b.      Menumbukan rasa kekeluargaan diantara peserta
c.       Menambah wawasan tentang dunia luar atau alam
d.      Menambah pengetahuan tentang ilmu kepramukaan
e.       Mempraktekkan ilmu yang sudah dipelajari
f.       Menyegarkan fikiran
g.       Menumbuhkan jiwa mandiri
Inilah beberapa kegunaan dari jelajah menurut pengamatan saya , selain itu jelajah juga merupakan ajang pendidikan dan penerapan ilmu kepramukaan yang sudah kita dapat dari beberapa waktu yang kita lalui untuk belajar ilmu itu .

   Nah itulah beberapa pengalaman saya yang saya tuangkan dalam bentuk tulisan yang mungkin akan banyak sedikit membantuk kakak-kakak dalam melakukan kegiatan ini, jika ada salah ketik atau kata , mohon maaf yang sebesar-besarnya , sekian berbagi pengalaman saya tentang ilmu jelajah , kita dapat bertemu dilain kesempatan sekian dan terimakasih J

Thursday, September 12, 2013

SYARAT-SYARAT TINGKAT PADA SKU PENEGAK LAKSANA

penegak laksana1. Rajin dan aktif mengikuti pertemuan-pertemuan Ambalan sebagai Penegak Bantara
2. Dapat memberi penjelasan tentang Dasa Darma dan Tri Satya
3. Tahu sejarah pendidikan kepramukaan di Indonesia dan peranannya dalam pembangunan bangsa dan negara dewasa ini
4. Tahu tentang gerakan kepramukaan sedunia, dan tentang cita-cita persaudaraan Pramuka sedunia
5. Mengetahui tentang Perserikatan Bangsa-Bangsa dan tentang beberapa badan yang terdapat dalam organisasi itu
6. Bersungguh-sungguh mengamalkan Pancasila
7. Dapat dengan hafal menyanyikan lagu-lagu di muka orang banyak sedikitnya lagu-lagu yang disyaratkan untuk SKU Penggalang Rakit
8. Tahu tentang upacara-upacara adat di daerahnya, misalnya upacara perkawinan, khitanan, penerimaan tamu terhormat dan lain-lain
9. Tahu cara merawat dan mengebumikan jenazah
10. Dapat memimpin barisan Pramuka
11. Dapat memberi pertolongan pertama pada kecelakaan
12. Jika di sekitar tempat tinggalnya ada pesawat telepon, dapat menggunakan secara baik
13. Melakukan salah satu cabang olah raga atletik atau salah satu cabang olah raga renang, dan melakukan salah satu cabang olah raga lain lagi serta tahu peraturan permainannya
14. a. Untuk Penegak Putra : Berjalan kaki selama dua hari berturut-turut dengan melaksanakan tugas yang diberi pembinanya
b. Untuk Penegak Putri : Mengurus suatu rumah tangga selama dua hari berturut-turut
15. Dapat menampilkan satu macam kegiatan seni budaya di hadapan Pramuka-pramuka atau di hadapan penonton-penonton lain
16. Menjalankan suatu proyek produktif di bidang pertanian, bidang industri atau di bidang lain, secara perseorangan atau bersama-sama orang lain dan dapat memperlihatkan hasil karyanya
17. Mengadakan peninjauan di wilayah kelurahan tempat tinggalnya untuk mempelajari masalah-masalah pembangunan, membuat laporan peninjauannya, lengkap disertai kesimpulan diikuti dengan saran-saran
18. Sekurang-kurangnya dua kali pernah ikut serta kerja bakti gotong-royong yang ditugaskan oleh pembinanya di sekolahnya, di kampungnya, di tempat ibadah atau di tempat lain, dan pernah membantu lembaga seperti PMI, LSD, BIMAS, PKK, KARANG TARUNA dan lain sebagainya
19. Dapat merencanakan, mempersiapkan serta memimpin rapat dan dapat membuat risalah rapat
20. a. Memiliki buku tabanas dan sudah menabung uang secara teratur. Dalam buku tabungan itu selama sekurang-kurangnya delapan minggu sejak menjadi penegak Bantara dan sebagian daripada uang itu diperolehnya dari usahanya sendiri
b. Dapat mengurus administrasi buku-buku tabungan Pramuka di Gugus Depannya
21. Setia membayar uang iuran kepada Gugus depannya, dengan uang yang seluruhnya atau sebagian diperolehnya dari usahanya sendiri
22. Pernah membantu dalam menjalankan administrasi keuangan Gugus Depannya atau administrasi keuangan lain
23. Membantu Pembina Siaga atau Pembina Penggalang dalam membina para Pramuka di Perindukan Siaga atau Pasukan Penggalang
24. Memiliki paling sedikit satu buah TKK
25. a. Untuk Penegak yang beragama Islam
1) Tahu syarat-syarat, rukun-rukun dan yang membatalkan sholat serta melakukan sholat dalam kehidupan sehari-hari
2) Mengetahui riwayat Nabi Muhammad Saw.

SYARAT-SYARAT TINGKAT PADA SKU PENEGAK BANTARA


Penegak Bantara

1. Rajin dan aktif mengikuti pertemuan-pertemuan Ambalan Penegak
2. Telah mempelajari dan menyetujui Anggaran Dasar Gerakan Pramuka
3. Mengerti dan bersungguh-sungguh mengamalkan Dasa Darma dan Tri Satya dalam kehidupannya sehari-hari
4. Dapat memberi salam Pramuka, dan tahu maksud dan penggunaannya
5. Mengetahui Struktur Organisasi Gerakan Pramuka dan Dewan Kerja Penegak dan Pandega
6. Mengetahui tanda-tanda pengenal dalam Gerakan Pramuka
7. Mengetahui arti Lambang dan Gerakan Pramuka
8. Mengetahui arti Pancasila
9. Mengetahui sejarah dan arti kiasan warna-warna bendera kebangsaan Indonesia serta dapat mengibarkan dan menurunkannya dalam upacara
10. Dapat dengan hafal menyanyikan lagu Kebangsaan Indonesia Raya bait pertama di muka orang banyak, dan tahu sikap yang harus dilakukan jika lagu kebangsaan diperdengarkan atau dinyanyikan pada suatu upacara
11. Mengetahui Lambang Negara Republik Indonesia
12. Bisa berbahasa Indonesia di waktu mengikuti pertemuan-pertemuan penegak
13. Mengetahui arti dan sejarah Sumpah Pemuda
14. Mengetahui perjuangan Bangsa Indonesia dan Rencana Pembangunan Pemerintah
15. Mengetahui susunan Pemerintah Republik Indonesia dari pusat sampai ke desa
16. Dapat baris berbaris
17. Selalu berpakaian rapi, memelihara kesehatan badan, dan memelihara kebersihan lingkungannya
18. Tahu pentingnya bahan-bahan makanan yang bernilai gizi, dan dapat memasak makanan di perkemahan setidaknya untuk lima orang.
19. Tahu tentang penyakit-penyakit rakyat yang terpenting dan cara-cara mencegahnya
20. Melakukan salah satu cabang olah raga atletik atau salah satu cabang olah raga renang
21. Tahu ada sopan santun pergaulan Indonesia
22. Memiliki buku Tabanas
23. Setia membayar iuran kepada gugus depannya, sedapat-dapatnya dengan uang yang diperolehnya dari usahanya sendiri
24. Menguasai suatu keterampilan di bidang pertanian, bidang industri atau bidan lain, yang dipilihnya sendiri, tetapi yang dapat diharap kelak akan berguna bagi kehidupannya
25. Dapat membaca jam dan menggunakan kompas
26. Sudah pernah berkemah sekurang-kurangnya 4 hari berturut-turut
27. Pernah ikut serta dalam kerja bakti gotong royong yang ditugaskan oleh pembinanya
28. Untuk penegak yang beragama Islam
a. Dapat mengucapkan kalimat syahadat dan tahu artinya
b. Mengerti rukun Iman dan rukun Islam
c. Melakukan shalat berjamaah
d. Tahu riwayat Nabi Muhammad Saw.

METODE LATIHAN PRAMUKA PENEGAK


Secara jujur kita aakui, jumlah peserta didik Gerakan Pramuka golongan Penegak prosentasenya menurun jika dibandingkan dengan jumlah anak golongan Siaga dan Penggalang. Kalau kita amati, banyak peserta didik golongan siaga yang masih mau melanjutkan sebagai Pramuka Penggalang, namun apabila sudah memasuki usia Penegak, kebanyakan mereka sudah tidak berambisi lagi untuk bergabung menjadi Pramuka Penegak. Benarkah Pramuka Golongan Penegak kurang/tidak lagi menarik bagi pemuda seusia 16 – 20 tahun, sebagaimana yang dikatakan oleh sebagian orang ? ataukah mungkin ada factor-faktor lain yang menyebabkan semua ini, sehingga perlu kita benahi agar kegiatan Penegak tetap diminati peserta didik. 

Apabila kita membaca sejarah kepanduan khususnya masalah kepenagakan, disitu akan kita ketahui, bahwa lahirnya Pramuka Golongan Penegak bukanlah merupakan ide dari pendiri kepramukaan “ Baden Powell “untuk diikuti oleh pemuda seusia penegak. Akan tetapi, lahinya Pramuka golongan Penegak ini justru dikerenakan tuntutan dari mereka sendiri ( pemuda golongan penegak ) untuk tetap memandu, melanjutkan kegiatannya sewaktu mereka masih sebagai Penggalang. Dengan demikian jelaslah bagi kita, bahwa sebenarnya Pramuka Penegak masih diminati pemuda, hanya saja bagaimana cara menciptakan “ porsi kegiatan kepramukaan “ yang cocok pada anak seusia inilah yang agak sulit.

Berbagai gagasan latihan untuk Penegak pernah dicoba oleh Baden Powell, namun kebanyakan gagasan itu ditarik kembali, dengan alasan kurang sesuai dengan yang dikehendaki mereka. Padahal, agar kegiatan ini dapat berjalan dengan baik, syarat utamanya haruslah cocok dan sesuai dengan yang dikehendaki mereka, sehingga dapat menarik mereka untuk berbondong-bondong bergabung menjadi Pramuka Penegak. Akhirnya ditemukanlah bahan latihan yang cocok untuk mereka, yaitu suatu latihan yang dapat menambah dan melangkapi hal-hal yang belum didapatkan sewaktu mereka masih menjadi Siaga dan Penggalang, dalam rangka menciptakan warga Negara yang baik dan berguna. Sedangkan cara memberikannya dengan mempergunakan metode kepanduan dalam suasana hidup diluar dan bakti.

Karena kepramukaan mempunyai sifat nasional, internasional dan universal, maka metode latihan kepenegakan di Indonesia pun disesuaikan dengan keadaan dan kebutuhan masyarakat dan Negara Indonesia. Dalam Gerakan Pramuka, Pramuka Penegak adalah kader-kader Pembina, yang mempunyai tugas untuk membangun Indonesia. Mereka menggabungkan diri dengan suka dan rela untuk bertugas :
1. membina diri sendiri dan sesama Pramuka
2. Berbakti kepada Tuhan, tanah air, bangsa dan Negara Republik Indonesia, yang kini sedang melaksanakan pembangunan untukmencapai masyarakat adil dan makmur.

Sedangkan latihannya dilaksanakan dari, oleh dan untuk mereka sendiri. Inilah gambaran latihan Kepenagakan yang menarik. Saya yakin, apabila prinsip ini dipegang teguh dalam melaksanakan latihan kepenegakan, niscaya latihan tersebut akan benar-benar menarik bagi peserta didik. Dan sekaligus dapat mengarah kepada upaya penacapaian tujuan Gerakan Pramuka.

Lalu kenapa pemuda kurang berminat untuk menjadi Pramuka Penegak? Menurut pengamatan kami, factor-faktornya dapat kami simpulkan sebagai berikut :

Bentuk latihan yang menoton dan mengulang latihan penggalang.

Salah satu factor yang menyebabkan pemuda kurang berminat untuk menjadi Pramuka Penegak adalah karena banyak di antara Pembina Penegak yang menyajikan acara latihannya seperti pada latihan penggalang. Sehingga kesannya di mata anak didik, latihan kepenegakan itu menoton dan membosankan. Lebih-lebih bagi mereka yang dahulunya aktif waktu menjadi penggalang jelas tidak tertarik untuk masuk menjadi Penegak.

Hal ini sebenarnya janganlah sampai terjadi. Meskipun ada beberapa mata acara latihan yang sama untuk anak penggalang dan penegak, suatu missal, cara mempergukan kompas, tetapi model penyampaiannya dan luas isi materi antara penggalang dan Penegak jelas berbeda. Untuk anak penggalang materi yang disampaikan mungkin sebatas pengenalan kompas, bagian-bagian dan fungsinya, serta cara mempergukannya secara praktis. Tetapi untuk anak Penegak akan lebih lagi, selain materi yang disampaikan di Penggalang, masih ditambah lagi tentang sejarah asal usul kompas, macam-macam bentuk kompas dari yang paling sederhana sampai ke paling modern, cara memilih jenis kompas, cara merawat, cara membuat kompas yang sederhana. Dan kalau perlu, mereka juga harus dapat menerangkan dan melatih orang lain terutama adik-adik siaga dan penggalang dalam mempergunakan kompas. Lebih baik lagi kalau mereka dapat menuliskan hal-hal tersebut hingga tersusun menjadi bentuk buku. Yang menyampaikan materinya juga tidak harus Pembina, tetapi mereka dapat saling berdiskusi dari pengetahuan dan bahan-bahan yang mereka peroleh sendiri. Sehingga mereka saling menambah dan melengkapi. Dengan demikian pengetahuan mereka tentang kompas akan semakin luas.

Demikian juga untuk mata acara yang lain, hendaknya janganlah selalu Pembina yang menyampaikan, sehingga akan terkesan terlalu menggurui. Berilah jalan dan dorongan kepada mereka, terutama pengurus Dewan Ambalan. Untuk dapat menyampaikan materi latihan kepada teman-temannya. Cara lain yang dapat kita tempuh adalah dengan memberikan masalah dan pertanyaan yang berhubungan dengan materi latihan. Para Penegak disuruh membahas masalah tersebut atau mencari jawaban pertanyaan-pertanyaan itu dengan cara berdiskusi atau membaca buku-buku. Kalau perlu tugaskan kepada mereka untuk menghubungi tokoh-tokoh atau instansi yang jelas menguasai atau ada hubungannya dengan materi tersebut.

Dengan demikian peserta didik akan sadar kekhilapannya dan cepat kembali ke jalan yang semestinya.

Terlebih untuk Ambalan yang masih baru didirikan, sebagai langkah awal Pembina harus banyak berperan. Baik dalam memberikan contoh cara memimpin jalanya latihan, mengurus administrasi maupun dalam membuat usulan kegiatan, petunjuk pelaksanaan, evaluasi dan laporan kegiatan. Pembina juga harus menjelaskan secara rinci tugas-tugas para Dewan Ambalannya sesuai dengan ketentuan yang benar.

Dengan demikian diharapkan Dewan Ambalan pertama yang berfungsi dengan baik dan benar. Ini sangat penting sekali, sebab biasanya pengurus masa bakti berikutnya sebagian besar mencontoh kerbiasaan Dewan Ambalan sebelumnya. jika awalnya sudah terbiasa suatu hal yang kurang baik dikhwatirkan akan menjadi tradisi turun temurun dalam Ambalan tersebut. 

Pengangon Bebek


Alat Permainan Yang Diperlukan:
1. Balok kayu atau papan.
2. Bola Kasti atau sejenisnya. 

Cara Bermain
Permainan ini bisa di mainkan oleh beberapa peserta, semakin banyak peserta maka semakin seru permainannya. Sebelum permainan dimulai, Yanda/Bunda menunjuk 2 orang Siaga untuk menjadi BEBEK dan PENGANGON (penggembala). Siaga yang menjadi BEBEK berdiri di atas balok kayu atau papan, sedangkan Siaga yang menjadi PENGANGON (penggembala) berdiri tidak jauh dari balok kayu. Siaga yang lainnya di beri nomor urut, berdiri pada garis batas yang di tentukan, Jaraknya sekitar 3 meter dari sang BEBEK.

PENGANGON memanggil Siaga yang lainnya dengan nomor urut. Siaga yang di panggil nomor-nya, mendapat tugas melempar bola kearah BEBEK. Jika lemparannya mengenai badan atau kaki, Ia boleh menyebrang (mendapat Nilai). Jika gagal, Ia harus menunggu giliran atau panggilan lagi. PENGANGON  boleh menangkap bola selagi bola melambung ke arah BEBEK. Jika dapat menangkap, maka si pelempar bola  tadi akan menjadi PENGANGON.

Selamat Bermain...!

Permainan ini sangat berguna untuk melatih:
a. Daya ingat (mengingat nomor urut).
b. Kecermatan, Ketangkasan dan keterampilan.
c. Otot-otot akan tumbuh segar dan menjadi sehat kuat.

Mencari Dengan Diam

Peralatan               : Perangko

Jumlah pemain     : berapa saja
Waktu                    : bervariasi, tergantung jumlah pemain dan kemampuan                                                          mengobservasi
Tujuan                    : – Melatih kemampuan mengobservasi
- Memupuk inisiatif
Sebuah perangko ditempel di suatu tempat dalam ruangan pertemuan sebelum para peserta datang/tiba. Instruksinya : Tiap peserta harus mencari perangko tersebut dan bila mereka telah melihatnya, mereka harus duduk diam dan tidak boleh berkata apa pun. Akan sangat lucu memperhatikan peserta-peserta terakhir.  Dan tentu saja peserta yang paling akhir duduk adalah yang kalah. (permainan ini dapat juga dimainkan di luar ruangan).

Wednesday, September 11, 2013

Perkenalan Rahasia

Peralatan                : Kain yang lebar (sprei)

Jumlah pemain      : semua pemain masuk dalam regu
Waktu                     : 10 menit
Tujuan                    : Saling mengenal nama
Peserta dibagi dalam 2 kelompok. Kedua regu saling berhadap-hadapan. Tetapi diantara kedua regu itu dibentangkan kain yang lebar, sehingga kedua regu tidak dapat saling melihat. Permainannya ialah : setiap regu menentukan wakilnya untuk menebak wakil kelompok lain tetapi juga ditebak. Wakil kedua kelompok berlutut berhadapan. Agar supaya lebih seru para pemain ini boleh saling memperlihatkan kaki atau sepatu. Pemimpin menghitung sampai 3 dan pada hitungan ketiga itu kain diturunkan tiba-tiba. Kedua wakil itu harus adu cepat untuk menebak siapa wakil lawannya.Wakil regu yang cepat menebak dengan tepat, mendapatkan angka untuk regunya.

Permainan Mengenali Teman

Peralatan               : Kertas kosong, alat tulis untuk tiap peserta  Email 

Jumlah Pemain    : Berapa saja
Waktu                    : 10-12 menit
Tujuan                    :  – Saling mengenal secara lebih mendalam
- Berani Mengungkapkan diri
- Melatih kecerdasan
Pemimpin membagikan kertas kosong kepada semua peserta. Seluruh peserta lalu menulis data pribadi mereka (nama lengkap, data keluarga, status, sekolah/pekerjaan, hobi, alamat, dan sebagainya). Setelah itu kertas yang sudah terisi dikembalikan kepada pemimpin. Lalu pemimpin memberikan lagi secara acak kepada peserta. Pemimpin memberikan waktu 2-3 menit kepada para peserta untuk menghafal data pribadi kawannya itu. Kemudian pemimpin menunjuk kepada salah seorang peserta dan bertanya kepadanya tentang data pribadi yang ia terima. Peserta harus mampu menjawab pertanyaan pemimpin. Sementara itu yang memiliki data pribadi harus memperhatikan benar/tidaknya jawabannya

Petani dan Pencuri

Peralatan                    : Karet gelang atau tali, kantong kacang, atau potongan kain, atau                                             agar kelihatan sungguhan, sebuah apel. 

Jumlah pemain          : bebas
Waktu                         : 8-10 menit
Tujuan                        : – Melatih kecepatan
- Unsur hiburan
Anak-anak membentuk lingkaran dan seorang anak, yang jadi pencuri disuruh keluar ruangan. Selagi ia diluar, seorang anak ditunjuk sebagai petani. Sebuah benda ditaruh di tengah lingkaran. Pencuri tadi datang dan berjalan diluar lingkaran. Ia boleh memasuki lingkaran dari mana saja dan mencuri benda itu. Petani harus menangkapnya pada saat pencuri menyentuh benda tersebut. Pencuri itu harus lari keluar dari lingkaran lewat jalan masuk tadi dan ia selamat bila ia dapat keluar tanpa tertangkap. Bila ia tidak tertangkap, maka petani itu harus jadi pencuri dan dipilh petani baru.

Rebut dan Rampas

Peralatan                : Tongkat atau sapu lidi untuk tiap anak 

Jumlah pemain      : bebas
Waktu                      : 10 menit
Tujuan                      : – Melatih kecekatan
- Melatih kesetiakawanan
- Unsur hiburan
Semua anak membentuk lingkaran dengan jarak kira-kira 1 meter.. Semakin ahli, jaraknya dapat semakin jauh. Tiap anak memegang tongkatnya hingga berdiri tegak di lantai. Bila ada perintah “ya” tiap anak harus melepaskan tongkatnya dan cepat-cepat menangkap tongkat teman di sebelah kanannya. Bila tongkat itu sudah keburu jatuh, maka ia dikeluarkan. Permainan ini sangat menyenangkan dan dapat bervariasi. Jarak anatr anak dapat diperbesar bila anak-anak sudah mampu, perintah dapat berupa “kiri” atau “kanan”. Bila ingin permainan lebil lama, maka setelah jatuh 3 kali baru dikeluarkan.

Dalam Kolam


Peralatan : Sebatang kapur
Jumlah pemain : bebas
Waktu : biasanya 10-15 menit
Tujuan :
  • Melatih kecepatan/refleks
  • Sebagai unsur  hiburan

Anak-anak berdiri membentuk lingkaran dan di depan mereka digambar garis dengan kapur. Tiap anak harus menyentuh garis tersebut. Bila
ada perintah “diair”, maka tiap orang melompat
dengan kedua kakinya bersama-sama, masuk ke garis lingkaran. Bila perintah
nya “didarat”,
maka tiap anak melompat mundur. Perintah
yang diberikan harus bervariasi, “diair, didarat, diair, diair”. Satu atau dua orang anak akan
melompat dan jelas mereka akan dikeluarkan. Permainan ini cukup popular dan menyenangkan.

Baut Barisan

 

Tujuan :
Agar seluruh peserta bisa berkenalan lebih jauh, fisik maupun sifat-sifat mereka, sekaligus melatih mereka bekerjasama dalam kelompok.
Langkah-langkah :
a. Peserta di bagi dalam 2 kelompok yang sama banyak (bila jumlah peserta ganjil, seorang pemandu bisa masuk ke dalam salah 1 kelompok).
b. Pemandu menjelaskan aturan permainan sebagai berikut :
* Kedua keompok akan berlomba menyusun barisan. Barisan disusun berdasarkan aba-aba pemandu :tinggi badan, panjang rambut, usia dst.
* Pemandu akan menghitung sampai 10, kemudian kedua kelompok, selesai atau belum, harus jongkok.
* Setiap kelompok secara bergantian memeriksa apakah kelompok lawan telah melaksanakan tugasnya dengan benar.
* Kelompok yang menang adalah kelompok yang melaksanakan tugasnya dengan benar dan cepat ( bila kelompok dapat meyelesaikan tugasnya sebelum hitungan ke 10 mereka boleh langsung jongkok untuk menunjukkan bahwa mereka telah selesai melakukan tugas).
c. Sebelum pertandingan di mulai bisa dicoba terlebih dahulu untuk memastikan apakah aturan mainnya sudah dipahami dengan benar,.

Bercermin

 

Latihan yang menyenangkan ini digunakan untuk mendiskusikan perasaan dan sikap dalam menuntun dan mengikuti orang lain. Acara sore yang baik.
Prosedur :
a. Setiap peserta memilih pasangannya dan berdiri berhadapan dengan tangan ke atas dalam jarak kira-kira sejengkal. Mereka menirukan gerak pasangannya, layaknya sebuah cermin, demikian bergantian sesuai dengan keinginan mereka.
b. Untuk putaran kedua, pasangan meneruskan bercermin, tapi kali ini kedua tangannya bersentuhan dengan lembut.
c. Pada putaran ketiga, mintalah mereka merapatkan tangan dengan kuat, dan melanjutkan menuntun mengikuti bergantian.
Bahan diskusi :
1. Apa bedanya antara ketiga pengalaman tadi ?
2. Bagaimana perasaan anda pada setiap latihan menuntun dan mengikuti tadi ?
3. Adakah persamaan yang anda temukan dalam hal menuntun dan mengikuti dengan kenyataan sehari-hari?

Tuesday, September 10, 2013

Bermain Tali

Latar belakang Dalam segala hal, selalu akan kita hadapi berbagai masalah, dan kita tidak akan dapat terhindar dari masalah itu. Melalui kegiatan ini kita akan dihadapkan dengan suatu masalah dan bagaimana kita dapat keluar dari masalah itu. Bahan Tali raffia

 Langkah – langkah
a. Potong tali raffia dengan ukuran 1,5 m dan bagikan kepada setiap peserta
b. Minta mereka berpasangan - pasangan, lalu masing - masing ujung tali yang satu diikatkan ke tangan sebelah kiri. Sebelum mengikat tali yang satu lagi ke tangan kanan, silangkan tali tersebut ke tali pasangannya, kemudian ikatlah ke tangan masing - masing, ingat, sebaiknya iaktan tidak terlalu kencang
c. Setelah itu minta mereka untuk dapat melepaskan diri dari ikatan tadi tanpa melepaskan ikatan tali
d. Jika ada pasangan yang berhasil melepaskan diri dari ikatan tersebut, mintalah mereka menunjukkan bagaimana cara mereka untuk melepaskan diri kepada teman - teman yang lain.

Mengenali Tanda Alam


TANDA – TANDA ALAM
Pramuka adalah juga pecinta alam lalu saking cintanya maka  harus mengenal tentang alam dan tanda-tandanya. Berikut pengenalan alam sekitar kita yang sering kita temui saat berkemah : 
  1. Kabut
Kabut tipis dan rata membumbung tinggi ke atas berarti kurangnya uap air di udara dan brtanda cuaca akan selalu baik.Cuaca terang benderang pada pagi hari bertanda buruk pada hari itu, apabila kemarin ada hujan.Langit yang ditutupi awan kemudian meulai terang pada pagi hari bertanda cuaca baik.Apabila ada kabut di atas lembah pada pagi hari bertanda cuaca baik, sedang di gunung akan turun hujan.
2. Awan
Apabila langit diliputi awan yang tebal dan gelap berarti akan turun hujan yang deras.
3. Matahari
Apabila matahari terbit berwarna merah dan diliputi garis-garis awan yang kehitaman bertanda ada hujan, apabila berwarna bersih dan terang dan bertanda hari baik. Matahari terbit dengan warna kemerah-merahan yang terang bertanda cuaca baik, apabila warna merah dicampuri garis kekuning-kuningan bertanda hujan lebat.
Apabila matahari terbenam dengan warna kekuning-kuningan/orange bertanda ada hujan, apabila dengan warna merah muda atau kekuning-kuningan bertanda baik, warna merah pada matahari terbenam berarti akan ada angin yang cukup kencang.
4. Bintang
Apabila pada malam hari bintang di langit kelihatan terang sekali, maka pada malam itu cuaca akan baik, sedangkan bila nampak suram bertanda cuaca kurang baik/buruk.
5. Bulan
Apabila terlihat terang dan bersinar berarti cuaca baik, tapi bila bulan diliputi awan yang gelap berarti hujan akan turun.
Apabila ada lingkaran putih (halo) yang melingkari bulan berarti tidak ada ketentuan cuaca pada hari itu.
6. Binatang
Apabila kita perhatikan naluri binatang dengan seksama, yang ada hubungannya dengan cuaca maka, kita akan tercengang atas keganjilan-keganjilan yang dilakukannya dengan cara mereka, antara lain :
             1. Laba-laba
Akan bersembunyi bila cuaca akan buruk, dan rajin mengerjakan sarangnya apabila cuaca baik.
2. Semut
Akan tetap di dalam lubangnya bila cuaca akan buruk, apabila mereka keluar dan berjalan mondar-mandir bertanda cuaca akan tetap baik.
3. Lebah
Dengan melihat sarangnya; pada cuaca baik, mereka berterbangan jauh dari sarangnya/peternakan.
4. Lalat
Apabila akan turun hujan mereka akan hinggap di tembok/dinding, sedangkan pada cuaca baik mereka akan berterbangan kian kemari.
5. Nyamuk
Apabila di pagi hari mereka mengganggu atau menggigit kita, maka berarti akan turun hujan.
Apabila pada matahari terbenam berterbangan kian kemari dan terbang berduyun-duyun bertanda cuaca baik.
Apabila selalu terbang di tempat yang gelap/ di dalam bayang/bayang bertanda cuaca akan buruk/datang hujan.
6. Cacing
Apabila pada malam hari mereka menimbun tanah berbutir-butir di kebun, berarti akan turun hujan.
7. Lintah
Kita dapat membuat barometer dari seekor lintah yang ditaruh dalam gelas berisi air, yaitu : Bila lintah melekat pada gelas di atas permukaan air, maka bertanda cuaca akan tetap membaik ; Apabila ia berdiam di dasar gelas bertanda cuaca buruk dalam waktu yang lama ; apabila akan datangtopan maka ia akan melekat erat-erat di gelas sedang ekornya digerak-gerakkan sekeras-kerasnya.
8. Siput
Pada cuaca yang baik akan merayap dengan tenang, sedang pada cuaca buruk akan merayap dengan cepat.
9. Ikan
Akan melompat-lompat di atas air bila cuaca akan buruk.
9. Katak
Pada cuaca buruk akan berdiam dalam air dan pada cuaca baik mereka akan duduk di tepi kolam.
Apabila pada malam hari cuacanya baik di musim kemarau mereka tidak menyanyi maka cuaca buruk akan datang.
10. Ayam
Pada waktu hujan ayam akan berteduh. Bila hujan tidak akan lama mereka akan tetap berjalan-jalan dan membiarkan dirinya kehujanan. Apabila mereka selalu mencakar-cakar tanah berarti hujan akan datang.
11. Bebek / Angsa
Mereka nampak tidak senang dan selalu menggigit bulunya (memberi lemak), apabila cuaca akan buruk.
12. Burung Kepinis
Pada waktu cuaca baik mereka akan terbang tinggi sekali karena serangga tinggi pula terbangnya.
Apabila terbang rendah sekali bertanda cuaca buruk akan hujan.
Bila cuaca buruk di pagi hari maka mereka tidak akan keluar dari sarangnya.
13. Kambing
Apabila akan turun hujan bau badannya dapat tercium dari jarak yang lebih jauh daripada ketika cuaca baik.
14. Kelelawar
Mereka akan terbang mulai senja hari bila cuaca akan baik pada malam hari itu.
Bila mereka berdiam di dalam goa maka cuaca akan buruk.
15. Asap
Bila asap naik dengan tegak lurus dan tinggi sekali maka cuaca pada hari itu akan tetap baik. Apabila asap naiknya mendatar dengan tanah/rendah maka cuaca akan buruk.Burung
16. Gagak
Apabila hujan akan turun mereka akan terbang berputar-putar di atas sarangnya.

            Tanda-tanda lain apabila cuaca akan buruk :
1.       Kucing akan duduk membelakangi api sambil mengusap-usap kepalanya dengan kaki depannya yang dibasahi dengan mulutnya.
2.       Bila anjing menggali tanah atau menyembunyikan tulangnya.
3.       Burung-burung membasahi bulunya dengan paruhnya.
4.       Bila bau bunga tercium semerbak sekali.
5.       Burung-burung laut terbang menuju daratan.
Dengan mengenali tanda tanda alam dan sekitar kita, akan terasa jadi lebih dekat dan nyaman sekaligus menikmati alam ciptaan Tuhan . Semoga bermanfaat di suatu hari nanti. 

Teknik Kompas

Kompas




Kompas adalah alat bantu untuk menentukan arah mata angin. Bagian-bagian kompas yang penting antara lain :
1. Dial, yaitu permukaan di mana tertera angka dan huruf seperti pada permukaan jam.
2. Visir, yaitu pembidik sasaran
3. Kaca Pembesar, untuk pembacaan pada angka
4. Jarum penunjuk
5. Tutup dial dengan dua garis bersudut 45
6. Alat penggantung, dapat juga digunakan sebagai penyangkut ibu jari untuk menopang kompas pada saat membidik.

Image
Angka-angka yang ada di kompas dan istilahnya
North = Utara = 0
North East = Timur Laut = 45
East = Timur = 90
South East = Tenggara = 135
South = Selatan = 180
South West = Barat Daya = 225
West = Barat = 270
North West = Barat Laut = 325
Cara Menggunakan Kompas
1. Letakkan kompas anda di atas permukaan yang datar. setelah jarum kompas tidak bergerak lagi, maka jarum tersebut menunjuk ke arah utara magnet.
2. Bidik sasaran melalui visir dengan kaca pembesar. Miringkan sedikit letak kaca pembesar, kira-kira 50 di mana berfungsi untuk membidik ke arah visir dan mengintai angka pada dial.
3. Apabila visir diragukan karena kurang jelas dilihat dari kaca pembesar, luruskan saja garis yang terdapat pada tutup dial ke arah visir, searah dengan sasaran bidik agar mudah dilihat melalui kaca pembesar

Lingkaran Berbelit

Tujuan:

Menyadarkan peserta tentang pentingnya rasa 1 tim untuk memudahkan proses belajar dan bekerja dalam kelompok.
Langkah-langkah :
a. Peserta berdiri dalam lingkaran, lalu menjulurkan kedua tangannya ke depan. Kemudian memegang tangan 2 peserta lainnya (missal : tangan kiri memegang tangan si A, tangan kanan memegang tangan si B) sampai membentuk suatu belitan besar.
b. Semua kerjasama untuk coba membentuk kembali lingkaran sempurna tanpa melepaskan tangan yang dipegang dan tanpa berbicara.

Baris Berbaris


Baris Berbaris
PERATURAN BARIS BARIS (P.B.B)
( Bag. I )

Peraturan Baris Berbaris yang digunakan di lingkungan Pramuka ada dua macam yakni Baris berbaris menggunakan tongkat dan tanpa tongkat. Untuk baris berbaris menggunakan tongkat memiliki tata cara tersendiri di lingkungan Pramuka. Adapun baris berbaris tanpa menggunakan tongkat mengikuti tata cara yang telah diatur dalam Peraturan Baris Berbaris milik TNI/POLRI .

Apa itu Baris Baerbaris ?
  1. Baris Berbaris
a.       Pengertian
Baris berbaris adalah suatu ujud latuhan fisik, yang diperlukan guna menanamkan kebiasaan dalam tata cara kehidupan yang diarahkan kepada terbentuknya suatu perwatakan tertentu.
b.      Maksud dan tujuan
1)      Guna menumbuhkan sikap jasmani yang tegap tangkas, rasa disiplin dan rasa tanggung jawab.
2)      Yang dimaksud dengan menumbuhkan sikap jasmani yang tegap tangkas adalah mengarahkan pertumbuhan tubuh yang diperlukan oleh tugas pokok, sehingga secara jasmani dapat menjalankan tugas pokok tersebut dengan sempurna.
3)      Yang dimaksud rasa persatuan adalah adanya rasa senasib sepenanggungan serta ikatan yang sangat diperlukan dalam menjalankan tugas.
4)      Yang dimaksud rasa disiplin adalah mengutamakan kepentingan tugas di atas kepentingan pribadi yang pada hakikatnya tidak lain daripada keikhlasan penyisihan pilihan hati sendiri.
5)      Yang dimaksud rasa tanggung jawab adalah keberanian untuk bertindak yang mengandung resiko terhadap dirinya, tetapi menguntungkan tugas atau sebaliknya tidak mudah melakukan tindakan-tindakan yang akan dapat merugikan.

  1. Aba-aba
a.       Pengertian
Aba-aba adalah suatu perintah yang diberikan oleh seseorang Pemimpin kepada yang dipimpin untuk dilaksanakannya pada waktunya secara serentak atau berturut-turut.
b.      Macam aba-aba
Ada tiga macam aba-aba yaitu :
1)      Aba-aba petunjuk
2)      Aba-aba peringatan
3)      Aba-aba pelaksanaan
1.      Aba-aba petunjuk dipergunakan hanya jika perlu untuk menegaskan maksud daripada aba-aba peringatan/pelaksanaan.
Contoh:
a)      Kepada Pemimpin Upacara-Hormat - GERAK
b)      Untuk amanat-istirahat di tempat - GERAK
2.      Aba-aba peringatan adalah inti perintah yang cukup jelas, untuk dapat dilaksanakan tanpa ragu-ragu.
Contoh:
a)      Lencang kanan - GERAK
(bukan lancang kanan)
b)      Istirahat di tempat - GERAK (bukan ditempat istirahat)
3.      Aba-aba pelaksanaan adalah ketegasan mengenai saat untuk melaksanakan aba-aba pelaksanan yang dipakai ialah:
a)      GERAK
b)      JALAN
c)      MULAI
a.       GERAK: adalah untuk gerakan-gerakan kaki yang dilakukan tanpa meninggalkan tempat dan gerakan-gerakan yang memakai anggota tubuh lain.
Contoh:
 -jalan ditempat          -GERAK
 -siap                            -GERAK
 -hadap kanan              -GERAK
 -lencang kanan            -GERAK
b.      JALAN: adalah utuk gerakan-gerakan kaki yang dilakukan dengan meninggalkan tempat.
Contoh:
 -haluan kanan/kiri                    - JALAN
 -dua langkah ke depan -JALAN
 -satu langkah ke belakang        - JALAN
Catatan:
Apabila gerakan meninggalkan tempat itu tidak dibatasi jaraknya, maka aba-aba harus didahului dengan aba-aba peringatan –MAJU
Contoh:
  -maju                                     - JALAN
  -haluan kanan/kiri                   - JALAN
  -hadap kanan/kiri maju           - JALAN
  -melintang kanan/kiri maju       -J ALAN
Tentang istilah: “maju”
·  Pada dasarnya digunakan sebagai aba-aba peringatan terhadap pasukan dalam keadaan berhenti.
·  Pasukan yang sedang bergerak maju, bilamana harus berhenti dapat diberikan aba-aba HENTI.
Misalnya:
·  Ada aba-aba hadap kanan/kiri maju - JALAN karena dapat pula diberikan aba-aba : hadap kanan/kiri henti GERAK.
·  Ada aba-aba hadap kanan/kiri maju-JALAN karena dapat pula diberikan aba-aba : hadap kanan/kiri henti GERAK.
·  Balik kana maju/JALAN, karena dapat pula diberikan aba-aba : balik kana henti-GERAK.
Tidak dapat diberikan aba-aba langkah tegap maju JALAN, aba-aba belok kanan/kiri maju-JALAN terhadap pasukan yang sedang berjalan dengan langkah biasa, karena tidak dapat diberikan aba-aba langkah henti-GERAK, belok kanan/kiri-GERAK.

Tentang aba-aba : “henti”
Pada dasarnya aba-aba peringatan henti digunakan untuk menghentikan pasukan yang sedang bergerak, namun tidak selamanya aba-aba peringatan henti ini harus diucapkan.
Contoh:
   Empat langkah ke depan –JALAN, bukan barisan – jalan. Setelah selesai pelaksanaan dari maksud aba-aba peringatan, pasukan wajib berhenti tanpa aba-aba berhenti.
c.       MULAI : adalah untuk dipakai pada pelaksanaan perintah yang harus dikerjakan berturut-turut.
Contoh:
   -hitung              -MULAI
   -tiga bersaf kumpul       -MULAI

4.      Cara memberi aba-aba
a)      Waktu memberi aba-aba, pemberi aba-aba harus berdiri dalam sikap sempurna dan menghadap pasukan, terkecuali dalam keadaan yang tidak mengijinkan untuk melakukan itu.
b)      Apabila aba-aba itu berlaku juga untuk si pemberi aba-aba, maka pemberi aba-aba terikat pada tempat yang telah ditentukan untuknya dan tidak menghadap pasukan.
Contoh: Kepada Pembina Upacara – hormat – GERAK
Pelaksanaanya :
·        Pada waktu memberikan aba-aba mengahdap ke arah yang diberi hormat sambil melakukan gerakan penghormatan bersama-sama dengan pasukan.
·        Setelah penghormatan selesai dijawab/dibalas oleh yang menerima penghormatan, maka dalm keadaan sikap sedang memberi hormat si pemberi aba-aba memberikan aba-aba tegak : GERAK dan kembali ke sikap sempurna.
c)      Pada taraf permulaan aba-aba yang ditunjukan kepada pasukan yang sedang berjalan/berlari, aba-aba pelaksanaan gerakannya ditambah 1 (satu) langkah pada waktu berjala, pada waktu berlari ditambah 3 (tiga) langkah.
·        Pada taraf lanjutan, aba-aba pelaksanaan dijatuhkan pada kaki kanan ditambah 2 (dua) langkah untuk berjalan / 4 (empat) langkah untuk berlari.
d)      Aba-aba diucapkan dengan suara nyaring-tegas dan bersemangat.
e)      Aba-aba petunjuk dan peringatan pada waktu pengucapan hendaknya diberi antara.
f)        Aba-aba pelaksanaan pada waktu pengucapan hendaknya dihentakkan.
g)      Antara aba-aba peringatan dan pelaksanaan hendaknya diperpanjang disesuaikan dengan besar kecilnya pasukan.
h)      Bila pada suatu bagian aba-aba diperlukan pembetulan maka dilakukan perintah ULANG !
Contoh: Lencang kanan = Ulangi – siap GERAK

Sumber/ Referensi :
1.   Pedoman Penyelenggaraan Paskibraka - Depdiknas.
2.   Peraturan Baris Berbaris - Pusdiklat TNI-AD

Contributors

Blogger news

manu manchester wall united al-ina